Wednesday 3 February 2016

Makalah Teori Biaya Produksi



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Biaya Produksi merupakan Faktor penting yang harus diperhatikan ketika suatu perusahaan akan menghasilkan suatu produksi. Hal ini dikarenakan setiap perusahaan tentu menginginkan keuntungan yang besar dalam setiap usaha produksinya. Oleh karena itu, diperlukannya suatu pemahaman tentang teori-teori biaya produksi agar suatu perusahaan dapat memperhitungkan biaya-biaya yang akan dikeluarkan untuk menghasilkan suatu output barang.
Ongkos atau biaya sumber daya produksi bagi sebuah perusahaan adalah sama dengan nilai sumber-sumber produksi tersebut di dalam penggunaan alternatifnya yang terbaik.
Pembahasan tentang perilaku produksi inilah yang kemudian diangkat sebagai tema untuk melihat sejauh mana sebuah perusahaan dalam memproduksi kebutuhan konsumen-konsumennya. Untuk itu, dalam makalah ini akan dibahas tentang teori produksi dalam ilmu ekonomi mikro.

1.2  Rumusan Masalah
a.       Apakah pengertian biaya produksi?
b.      Bagaimana hubungan antara produksi, produktivitas, dan biaya?
c.       Bagaimanakah konsep biaya produksi jangka pendek?
d.      Bagaimanakah konsep biaya produksi jangka panjang?

1.3  Tujuan
a.       Mengetahui pengertian biaya produksi.
b.      Mengetahui hubungan antara produksi, produktivitas, dan biaya.
c.       Mengetahui teori biaya produksi jangka pendek.
d.      Mengetahui teori biaya produksi jangka pendek.





BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Biaya Produksi
Biaya dalam pengertian Produksi ialah semua “beban” yang harus ditanggung oleh produsen untuk menghasilkan suatu produksi. Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut.Untuk menghasilkan barang atau jasa diperlukan faktor-faktor produksi seperti bahan baku, tenaga kerja, modal, dan keahlian pengusaha. Semua faktor-faktor produksi yang dipakai adalah merupakan pengorbanan dari proses produksi dan juga berfungsi sebagai ukuran untuk menentukan harga pokok barang. Input yang digunakan untuk memproduksi output tersebut sering disebut biaya oportunis. Biaya oportunis sendiri merupakan biaya suatu faktor produksi yang memiliki nilai maksimum yang menghasilkan output dalam suatu penggunaan alternatif.

Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut:
a)      Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi
b)      Bahan-bahan pembantu atau penolong
c)      Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.
d)     Penyusutan peralatan produksi
e)      Uang modal, sewa
f)       Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya listrik, biaya keamanan dan asuransi
g)      Biaya pemasaran seperti biaya iklan
h)      Pajak

Biaya produksi dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1.      Biaya Eksplisit
Biaya Eksplisit ialah biaya yang nyata-nyata dikeluarkan dalam memperoleh faktor produksi (nilai dan semua input yang dibeli untuk produksi). Pembayarannya berupa uang untuk mendapatkan faktor-faktor produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan perusahaan.
Contoh: biaya tenaga kerja, sewa gedung, dll.
2.      Biaya Implisit
Biaya implisit disebut juga imputed cost (ongkos tersembunyi), ialah taksiran biaya atas faktor produksi yang dimiliki sendiri oleh perusahaan dan ikut digunakan dalam proses produksi yang dimiliki oleh perusahaan.
Contoh: Penggunaan gedung milik perusahaan sendiri.

2.2    Produksi, Produktivitas, dan Biaya
Keputusan tingkat produksi senantiasa berkaitan dengan tingkat produktivitas factor – factor produksi yang digunakan. Produktivitas yang tinggi menyebabkan tingkat produksi yang sama dapat dicapai dengan biaya yang lebih rendah. Dengan kata lain, produktivitas dan biaya mempunyai hubungan terbalik. Jika produktivitas makin tinggi, biaya produksi akan semakin rendah. Begitu juga sebaliknya.
Perilaku biaya juga berhubungan dengan periode produksi. Dalam jangka pendek ada factor produksi tetap yang menimbulkan biaya tetap, yaitu biaya produksi yang besarnya tidak tergantung pada tingkat produksi. Dalam jangka panjang, karena semua factor produksi adalah variable, biaya juga variable. Artinga, besarnya biaya produksi dapat disesuaikan dengan tingkat produksi.
Dalam jangka panjang, perusahaan akan lebih mudah meningkatkan produktivitas disbanding dalam jangka pendek. Itu sebabnya ada perusahaan yang mampu menekan biaya produksi, sehingga setiap tahun biaya produksiper unit makin rendah. Pola pergerakan biaya rata-rata ini berkaitan dengan karakter fungsi produksijangka panjang. Untuk perusahaan yang ber”skala hasil menarik” (Increasing return to scale atau IRS), penambahan tingkat produksi justru menurunkan biaya produksi. Sebaliknya dengan perusahaan yang ber”skala hasil menurun” (decreasing return to scale  atau DRS).

2.3    Biaya Produksi Jangka Pendek
Biaya produksi jangka pendek adalah jangka waktu dimana perusahaan telah dapat menambah faktor-faktor produksi yang digunakan dalam proses prooduksi. Dalam biaya produksi jangka pendek ditinjau dari hubungannnya dengan produksi, maka dapat dibagi menjadi 2 yaitu:
Dalam hubungannya dengan tujuan biaya:
A. Biaya Langsung (Direct Cost)
Biaya Langsung merupakan biaya-biaya yang dapat diidentifikasi secara langsung pada suatu proses tertentu ataupun output tertentu. Sebagai contoh adalah biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan. Begitu juga dengan supervise, listrik, dan biaya overhead lainnya yang dapat langsung ditelusuri pada departemen tertentu.

B. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)
Biaya Tidak Langsung merupakan biaya-biaya yang tidak dapat diidentifikasi secara langsung pada suatu proses tertentu atau output tertentu, misalnya biaya lampu penerangan dan Air Conditioning pada suatu fasilitas.

Dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan:
A.  Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost / TFC)
Biaya Tetap Total adalah biaya yang tetap harus dikeluarkan walaupun perusahaan tidak berproduksi. Biaya tetap merupakan biaya setiap unit waktu untuk pembelian input tetap. Misalnya : gaji pegawai, biaya pembuatan gedung, pembelian mesin-mesin, sewa tanah dan lain-lain. Biaya tetap dapat dihitung sama seperti biaya variabel, yaitu dari penurunan rumus menghitung biaya total. Penurunan rumus tersebut, adalah:
TC = FC + VC                                  FC = TC – VC

Keterangan:     TC = Biaya Total (Total Cost)
                        FC = Biaya Tetap (Fixed Cost)
                        VC = Biaya Variabel (Variable Cost)

a). Kurva Fixed Cost
Description: http://image.slidesharecdn.com/4-teori-produksi-1-130515120803-phpapp02/95/4-teoriproduksi1-4-638.jpg?cb=1368619730
Biaya tetap (FC) adalah biaya yang besarnya tidak berubah seiring dengan berubahnya jumlah produksi (Q). Berapapun jumlah produksi apakah mengalami kenaikan atau penurunan, maka jumlah biaya (P) yang dikeluarkan adalah tetap.

B.  Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost / VC)
Biaya Variabel Total adalah biaya yang dikeluarkan apabila berproduksi dan besar kecilnya tergantung pada banyak sedikitnya barang yang diproduksi. Semakin banyak barang yang diproduksi biaya variabelnya semakin besar, begitu juga sebaliknya. Biaya variabel rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
VC = TC – FC

b). Kurva Variabel Cost
          Cos




Out

Biaya variabel (VC) adalah biaya yang besarnya berubah searah dengan berubahnya jumlah produksi. Itulah sebabnya kurva VC ini mengarah ke kanan atas.

C.  Biaya Total (Total Cost / TC)
Biaya total merupakan jumlah keseluruhan biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Dengan kata lain, biaya total adalah jumlah biaya tetap dan biaya variabel.
Biaya total dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
TC = FC + VC

Biaya variabel merupakan unsur biaya total karena biaya total memiliki sifat yang juga dimiliki oleh biaya variabel, yaitu bahwa besarnya biaya total itu berubah-ubah seiring dengan berubah-ubahnya jumlah output yang dihasilkan.
c). Kurva Biaya Total
Description: https://sofyanwsw.files.wordpress.com/2014/03/jangka-pendek.png

Note: bentuk kurva TC adalah kurva semakin curam seiring kenaikan jumlah yang diproduksi. 

Biaya Total (TC) adalah penjumlahan biaya tetap dan biaya variabel. Kurva TC memiliki bentuk yang persis sama dengan bentuk kurva Variabel Cost (VC), serta antara keduanya terpisah oleh suatu jarak vertikal yang selalu sama.  

D.  Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost / AFC)
Biaya Tetap Rata-Rata  adalah hasil bagi antara biaya tetap total dan jumlah barang yang dihasilkan. Rumus  :
AFC =  FC / Q

Ket:     FC = Biaya Tetap Total
            Q   = Kuantitas

d). Kurva Average Fixed Cost
Description: https://idadwiw.files.wordpress.com/2012/06/kurva-ongkos-variabel-rata-rata.jpg
Note: kurva AFC akan selalu menurun karena biaya tetap semakin tersebar dengan jumlah output yang semakin banyak

E.   Biaya Variabel Rata-Rata (Average Variabel Cost / AVC)
Biaya variabel rata-rata adalah biaya variable satuan unit produksi.
Rumusnya:    
AVC = VC/Q

keterangan:      VC = Biaya Variabel Total
                        Q   = Kuantitas

e). Kurva Average Variabel Cost
Description: http://www.ken-szulczyk.com/economics/tourism/curve_avc.gif
Note: kurva AVC akan naik seiring dengan jumlah outpur yang diproduksi

F.   Biaya Total Rata-Rata (Average Cost / AC)
Average Cost adalah biaya total rata-rata yang dapat dihitung dari Total Cost dibagi banyaknya jumlah barang tertentu (Q). Nilainya dihitung menggunakan rumus di bawah ini:
AC = TC /Q  atau  (VC+FC)/Q
AC = AVC + AFC

2.3.Biaya Produksi Jangka Panjang
Dalam jangka panjang perusahaan dapat menambah semua faktor produksi atau input yang akan digunakan. Oleh karena itu, biaya produksi tidak perlu lagi dibedakan dengan biaya tetap dan biaya berubah. Dalam jangka panjang semua biaya adalah variabel. Karena itu biaya yang relevan dalam jangka panjang adalah biaya total, biaya variabel, biaya rata-rata dan biaya marjinal. Perubahan biaya total adalah sama dengan perubahan biaya variabel dan sama dengan biaya marjinal.

Cara meminimumkan biaya dalam jangka panjang dapat memperluas kapasitas produksinya, ia harus menentukan besarnya kapasitas pabrik (plan size) yang akan meminimumkan biaya produksi dalam analisis ekonomi kapasitas pabrik dapat digambarkan kurva biaya rata-rata. (AC). Sehingga analisis mengenai bagaimana produsen menganalisis kegiatan produksinya dalam usaha meminimumkan biaya dapat dilakukan dengan memperhatikan kurva AC untuk kapasitas yang berbeda-beda.

Faktor yang akan menentukan kapasitas produksi yang digunakan yaitu tingkat produksi yang akan dicapaiserta sifat dari pilihan kapasitas pabrik yang tersedia.

a)      Biaya Rata-Rata Jangka Panjang (Long-run Average Cos t/ LAC)
Biaya total rata-rata jangka panjang adalah biaya total dibagi jumlah output.
LAC = LTC/Q

Keterangan :    LAC = Biaya rata-rata jangka panjang
                        Q = Jumlah output

b)      Biaya Marginal Jangka Panjang (Long-run Marginal Cost/LMC)
Biaya marginal jangka panjang adalah tambahan biaya karena menambah produksi sebanyak satu unit. Perubahan biaya total adalah sama dengan perubahan biaya variabel. Biaya marginal jangka panjang dapat dihitung dengan rumus:

LMC = ∂LTC / ∂Q

Keterangan:     LMC   = Biaya marginal jangka panjang
                        ∂LTC   = Perubahan biaya total jangka panjang
                        ∂Q       = Perubahan output.


c)      Biaya Total Jangka Panjang (Long-run Total Cost/LTC)
Biaya total jangka panjang adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi seluruh output dan semuanya bersifat variabel. Biaya total jagka panjang dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

LTC = LVC

Keterangan:     LTC = Biaya total jangka panjang
                        LVC = Biaya Variabel jangka panjang







BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
            Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut. Untuk menghasilkan barang atau jasa diperlukan faktor-faktor produksi seperti bahan baku, tenaga kerja, modal, dan keahlian pengusaha. Semua faktor-faktor produksi yang dipakai adalah merupakan pengorbanan dari proses produksi dan juga berfungsi sebagai ukuran untuk menentukan harga pokok barang.
Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur seperti: Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi; Bahan-bahan pembantu atau penolong; Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur; Penyusutan peralatan produksi, uang modal / sewa; biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya listrik, biaya keamanan dan asuransi; Biaya pemasaran seperti biaya iklan; dan Pajak.
Biaya produksi jangka pendek adalah jangka waktu dimana perusahaan telah dapat menambah faktor-faktor produksi yang digunakan dalam proses prooduksi. Sedangkan dalam biaya produksi jangka panjang semua biaya adalah variabel.







DAFTAR PUSTAKA

A. Bilas, Richard. 1994. Ekonomi Mikro. Jakarta: Rineka Cipta
Gregory Mankiw, N., dkk. 2013. Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta : Salemba Empat
Rahardja, Pratama dan Mandala Manurung. 2008. Pengantar Ilmu Ekonomi. Jakarta: LP-FEUI
S., Bambang dan G. Kartasapoetra. 1992. Kalkulasi dan Pengendalian Biaya Produksi. Jakarta: Rineka Cipta







No comments:

Post a Comment