MAKALAH
PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN E-LEARNING
DALAM MENINGKATKAN ILMU PENGETAHUAN
DISUSUN OLEH
:
NAMA : ISTIANI
PRODI : PGMI
DOSEN
PENGAMPU : TRI RAHAYU, M.Pd.I
SEKOLAH
TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT)
MISBAHUL
ULUM GUMAWANG
KABUPATEN
OGAN KOMERING ULU TIMUR
SUMATERA
SELATAN
TAHUN
AKADEMIK 2015 - 2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan panulisan makalah ini yang berjudul “Pemanfaatan Media
Pembelajaran E-Learning dalam Meningkatkan Ilmu Pengetahuan”.
Selawat beriringkan salam juga tidak lupa kami sampaikan kepada
Nabi kita Muhammad SAW, karena dengan berkat kegigihan dan kesabaran beliaulah
kita dapat menuntut ilmu pengetahuan seperti sekarang ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, baik
dari cara penulisan maupun isi yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga kami
dapat berkarya dengan lebih baik di masa yang akan datang.
Akhirnya dengan satu harapan dari kami, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi rekan-rekan pembaca umumnya.
Amiin
Yarabbal ‘alamin.
Belitang, Desember 2015
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR.................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A.
Latar Belakang ................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah ............................................................................... 2
C.
Tujuan Penulisan.................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 3
A.
Definisi E-Learning ............................................................................ 3
B.
Manfaat E-Learning ........................................................................... 7
C.
Keuntungan
Menggunakan E-Learning ............................................ 13
D.
Fitur E-Learning ................................................................................ 13
E.
Elemen E-Learning ............................................................................ 14
F.
Aspek Penting dalam
E-Learning ...................................................... 14
BAB III PENUTUP .................................................................................... 16
A.
Kesimpulan ........................................................................................ 16
B.
Saran .................................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengetahuan dan pembelajaran merupakan dua hal yang tidak dapa tdipisahkan satu sama lain.
Pengetahuan yang d idapat oleh seseorang takkan pernah ada bila tanpa melalui proses
pembelajaran. Sedangkan hakekat daripada pembelajaran itu sendiri adalah untuk memperoleh pengetahuan. Dan untuk memperoleh hal-hal tersebut, dapat dilakukan dengan mengikuti pelatihan atau dapat juga dengan
membaca buku.
Namun dapat dibayangkan bila pelatihan tersebut dapat digantikan dengan menggunakan bantuan alat seperti teknologi informasi dan komunikasi yang
kini berkembang sedemikian pesatnya seiring dengan perkembangan jaman dan telah merambah keberbagai aspek kehidupan manusia. Bayangkan pula berapa waktu dan biaya yang dapat dihemat bila proses pelatihan dan pembelajaran tersebut dapat dilakukan tanpa memandang siapa pelakunya, tanpa batasan tempat dan waktu.
Dengan menggunakan bantuant eknologi informasi dan komunikasi tersebut. Adanya alat-alat itu dapat mengubah pikiran manusia, mengubah cara kerja dan cara hidupnya. Demikian juga, pendidikan tidak terlepas dari pengaruh teknologi. Kejadian ini dapat diidentifikasikan sebagai kemajuan ilmu pengetahuan teknologi, informasi dan komunikasi.[1]
Dari beberapa penyebab kemajuan ilmu pengetahuan teknologi, informasi dan teknologi tersebut dapat diambil suatu pertanyaan,
“Upaya apa yang dilakukan oleh para pakar pendidikan untuk memajukan bidang pendidikan tersebut ?”Realitas ini sangat penting untuk dibahas dalam makalah ini.
Untuk itu
pembahasan makalah ini diangkat untuk mengungkap masalah-masalah tersebut.
Berdasarkan fakta yang ada, dan karya-karya ilmiah yang telah ditulis oleh para
pakar pendidikan, telah ditemukan upaya untuk memajukan dunia pendidikan,
dengan menciptakan/memperkenalkan sistem pembelajaran yang efektif dan efisien
bagi guru dan peserta didik.yang berupa pembelajaran jarak jauh dengan
mempergunakan media elektronika yang dikenal dengan istilah E-Learning.
Selanjutnya, berangkat dari latar
belakang masalah tersebut di atas, maka penulisan makalah ini kami beri judul“E-Learning ”.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang kami angkat
dalam makalah ini adalah :
1) Apa
pengertian/definisi e-learning ?
2) Apa
manfaat e-learning ?
3) Bagaimana
sejarah dan perkembangan e-learning ?
4) Apa
keuntungan menggunakan e-learning ?
5) Apa
saja fitur e-learning ?
6) Apa
saja elemen e-learning ?
7) Apa
saja aspek penting dalam e-learning ?
8) Apa
saja arsitektur e-learning ?
9) Mengapa
terjadi pro dan kontra terhadap e-learning ?
C. Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah agar kita dapat menjelaskan atau mendeskripsikan:
1) Pengertian/definisi
e-learning.
2) Manfaat
e-learning.
3) Sejarah
dan perkembangan e-learning.
4) Keuntungan
menggunakan e-learning.
5) Fitur
e-learning.
6) Elemen
e-learning.
7) Aspek
penting dalam e-learning.
8) Arsitektur
e-learning.
9) Pro
dan kontra terhadap e-learning.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi E-Learning
Banyak pakar yang menguraikan
definisi E-Learning dari sudut pandang yang berbeda. Secara garis besar banyak
orang mengatakan E-Learning adalah sistem atau konsep pendidikan yang
memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar.
Beberapa pakar
menguraikan definisi E-Learning sebagai berikut:
1) E-Learning
merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan
ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan
komputer lain (Hartley, 2001).
2) E-Learning
adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung
belajar mengajar dengan media internet, jaringan komputer, maupun komputer
standalone (LearnFrame.Com, 2001)
3) E-learning
adalah semua yang mencakup pemanfaatan komputer dalam menunjang peningkatan
kualitas pembelajaran, termasuk di dalamnya penggunaan mobile technologies
seperti PDA dan MP3 players. Juga penggunaan teaching materials berbasis web
dan hypermedia, multimedia CD-ROM atau web sites, forum diskusi, perangkat
lunak kolaboratif, e-mail, blogs, wikis, computer aided assessment, animasi
pendidikan, simulasi, permainan, perangkat lunak manajemen pembelajaran,
electronic voting systems, dan lain-lain. Juga dapat berupa kombinasi dari
penggunaan media yang berbeda (Thomas
Toth, 2003; Athabasca University, Wikipedia).
4) E-learning
terdiri dari dua bagian yaitu e- yang merupakan singkatan dari elektronika dan
learning yang berarti pembelajaran. Jadi e-learning berarti pembelajaran dengan
menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika, khususnya perangkat komputer. (Maryati S.Pd.,)
5) E-Learning
adalah proses pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) secara sistematis dengan mengintegrasikan semua komponen pembelajaran,
termasuk interaksi pembelajaran lintas ruang dan waktu, dengan kualitas yang terjamin.( Prof. Dr. Sulistyoweni Widanarko (BPMA).
6) E-learning
adalah sebuah rancangan aplikasi untuk pengelolaan dan pendistribusian materi
pendidikan dan latihan melalui berbagai media elektronik, seperti Internet,
LAN, WAN, broadband, wireless, dan sebagainya. (Novira Putri Ayuningtyas).
7) E-learning
tidak hanya merupakan materi training yang di-online-kan tetapi meliputi proses
distribusi informasi, komunikasi, edukasi, pelatihan, dan manajemen
pengetahuan.
8) E-learning
merupakan sistem berbasis web (internet) yang memungkinkan informasi dan
pengetahuan dapat diakses oleh siapa saja yang berhak serta kapan saja dan
dimana saja.
9) E-learning
memberikan perangkat baru untuk memberikan nilai tambah pada berbagai model
pendidikan tradisional di kelas, buku pelajaran, CD-ROM, serta pelatihan
berbasis komputer lainnya.
10) E-learning
merupakan suatu proses belajar mengajar yang memanfaatkan teknologi informasi
(dalam hal ini internet) sebagai sarana efektif dan memperluas pengetahuan
sesuai dengan perkembangan ilmu secara real-time. E-learning tidak akan
menggantikan pertemuan di kelas tetapi meningkatkan dan mengambil manfaat dari
materi-materi dan teknologi pengiriman baru untuk mendukung proses belajar
mengajar. Dengan e-learning, para siswa akan lebih diberdayakan, karena kini
proses belajar-mengajar tidak lagi berpusat pada guru tetapi beralih ke siswa.
Dengan koneksi ke internet, seorang siswa punya akses ke berbagai sumber
informasi yang tak terbatas. Selain itu, e-learning bersifat individual
sehingga siswa yang aktif dan cepat menyerap materi pelatihan akan bisa maju
dengan lebih cepat.
11) Matthew Comercherodalam
E-Learning, Concepts and Techniques ( Bloomsburg,
2006 ) mendefinisikan: E-learningadalah
sarana pendidikan yang mencakup motivasi diri sendiri, komunikasi, efisiensi,
dan teknologi. Karena ada keterbatasan dalam interaksi sosial, siswa harus
menjaga diri mereka tetap termotivasi. E-learning efisien karena
mengeliminasi jarak dan arus pulang-pergi.Jarak dieliminasi karena isi dari e-learning
didesain dengan media yang dapat diakses dariterminal komputer yang memiliki
peralatan yang sesuai dan sarana teknologi lainnya yang dapatmengakses jaringan
atau Internet. Dari definisi-definisi yang muncul dapat kita simpulkan
bahwa sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam
proses belajar mengajar dapat disebut sebagai suatu e-Learning(Wahono, 2005, p. 1).
12) Menurut Allan
J. Henderson, E-learning adalah pembelajaran
jarak jauh yang menggunakan teknologi komputer, atau biasanya Internet (The e-learning Question and Answer Book,
2003). Henderson menambahkan juga bahwa e-learning memungkinkan pembelajar
untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus
secara fisik pergi mengikuti pelajaran di kelas.
13) E-learning
adalah sebuah proses pembelajaran yang berbasis elektronik. Salah satu media
yang digunakan adalah jaringan komputer. Dengan dikembangkannya di jaringan
komputer memungkinkan untuk dikembangkan dalam bentuk berbasis web, sehingga
kemudian dikembangkan ke jaringan komputer yang lebih luas yaitu internet,
inilah makanya system e-learning dengan menggunakan internet disebut juga
internet enabled learning. Penyajian e-learning berbasis web ini bisa menjadi
lebih interaktif. Informasi-informasi perkuliahan juga bisa realtime. Begitu
pula dengan komunikasinya, meskipun tidak secara langsung tatap muka, tapi
forum diskusi perkuliahan bisa dilakukan secara online dan real time. System
e-learning ini tidak memiliki batasan akses, inilah yang memungkinkan
perkuliahan bisa dilakukan lebih banyak waktu.(Nugraha,2007).
14) William Horton menjelaskan bahwa e-learning
merupakan pembelajaran berbasis web (yang bisa diakses dari Internet). Terdiri
dari beberapa kata kunci ; Pembelajaran
jarak jauh. E-learning memungkinkan pembelajar untuk menimba ilmu tanpa
harus secara fisik menghadiri kelas.Pembelajaran
dengan menggunakan media elektronik. E-learning, seperti juga namanya “Electronic Learning” disampaikan
dengan menggunakan media elektronik yang terhubung dengan Internet (world wide web
yang menghubungkan semua unit komputer di seluruh dunia yang terkoneksi dengan
Internet) dan Intranet (jaringan yang bisa menghubungkan semua unit komputer
dalam sebuah perusahaan).Pembelajaran
formal vs. informal. E-learning dalam arti luas bisa mencakup
pembelajaran yang dilakukan di media elektronik (internet) baik secara formal
maupun informal.Pembelajaran yang di
tunjang oleh para ahli di bidang masing-masing.
Dari
berbagai komentar yang dilontarkan, ada tiga persamaan dalam hal manfaat yang bisa dinikmati dari e-learning yaitu Fleksibilitas,“Independent Learning”.
E-Learning tidak diberikan semata-mata oleh
mesin, tetapi seperti juga pembelajaran secara konvensional di kelas,
e-Learning ditunjang oleh para ahli di berbagai bidang terkait. Bagaimana
memanfaatkan e-learning secara optimal? Seperti halnya pembelajaran dengan cara
lain, e-learning bisa memberikan manfaat yang optimal jika beberapa kondisi
berikut terpenuhi, diantaranya:
Tujuan
Pembelajar
Dukungan
Media lain
Pilih yang perlu
Komponen E-Learning
mencakup:
Perangkat keras
Infrastruktur/jaringan
Perangkat lunak
Materi/Isi
Strategi interaksi
Pemeran(dosen,dll)
Skenario e-Learning
memungkinkan mahasiswa dapat kontak langsung dengan: Mahasiswa lain, Dosen, Berbagai
materi dan sumber belajar dalam bentuk elektronik. Materi yang dimaksud bisa
dalam bentuk bahan ajar, materi tugas, soal ujian/tes maupun bentuk linkages.
B.
Manfaat E-learning
Seperti sebagaimana yang disebutkan di atas,
e-learning telah mempersingkat waktu
pembelajaran dan membuat biaya studi lebih ekonomis. E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik
dengan bahan/materi, peserta didik dengan dosen/guru/instruktur maupun sesama
peserta didik. Peserta didik dapat
saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat
dan berulang-ulang, dengan kondisi yang demikian itu peserta didik dapat
lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran.
Dalam e-learning, faktor kehadiran guru atau pengajar
otomatis menjadi berkurang atau bahkan tidak ada. Hal ini disebabkan karena
yang mengambil peran guru adalah komputer dan panduan-panduan elektronik yang
dirancang oleh "contents writer", designer e-learning dan pemrogram komputer.
Dengan adanya e-learning para
guru/ dosen/ instruktur akan lebih mudah :
melakukan
pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan
tuntutan perkembangan keilmuan yang mutakhir
mengembangkan diri
atau melakukan penelitian guna meningkatkan wawasannya
mengontrol kegiatan belajar peserta didik.
Ada beberapa
manfaat pembelajaran elektronik atau e-learning yang lain, diantaranya adalah:
Pembelajaran dari mana dan kapan
saja (time and place flexibility).
Bertambahnya Interaksi
pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau instruktur.
Menjangkau peserta didik dalam
cakupan yang luas (global audience).
Mempermudahpenyempurnaandanpenyimpananmateripembelajaran
(easy updating of content as well as archivable capabilities).
Manfaat e-learning
juga dapat dilihat dari 2 sudut pandang :
a) Manfaat
bagi siswa
Dengan kegiatan e-Learning
dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar yang tinggi. Artinya, kita dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap
saat dan berulang-ulang. Selain itu kita juga dapat berkomunikasi dengan guru/dosen setiap saat, misalnya
melalui chatting dan email. Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara
elektronik dan tersedia untuk diakses melalui internet, maka kita dapat melakukan interaksi dengan sumber
belajar ini kapan saja dan dari mana saja, juga tugas-tugas pekerjaan rumah
dapat diserahkan kepada guru/dosen begitu selesai dikerjakan.
b)
Manfaat bagi pengajar
Dengan adanya kegiatan e-Learning manfaat yang
diperoleh guru/dosen antara lain adalah bahwa guru/dosen/ instruktur akan lebih mudah melakukan pembaruan materi maupun
model pengajaran sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi,
juga dapat dengan efisien mengontrol
kegiatan belajar siswanya. Pengalaman negara lain dan juga pengalaman
distance learning di Indonesia ternyata menunjukkan sukses yang signifikan,
antara lain:
Ø
mampu meningkatkan pemerataan
pendidikan
Ø
mengurangi angka putus sekolah atau
putus kuliah atau putus sekolah
Ø
meningkatkan prestasi belajar
Ø
meningkatkan kehadiran siswa di
kelas
Ø
meningkatkan rasa percaya diri
Ø
meningkatkan wawasan (outward
looking)
Ø
mengatasi kekurangan tenaga
pendidikan
Ø
meningkatkan efisiensi. (Soekartawi, 2005)
Kehadiran
guru sebagai makhluk yang hidup yang dapat berinteraksi
secara langsung dengan para murid telah
menghilang dari ruang-ruang elektronik e-learning ini. Inilah yang
menjadi ciri khas dari kekurangan
e-learning yang tidak bagus. Sebagaimana asal kata dari e-learning yang
terdiri dari e (elektronik) dan learning (belajar), maka sistem ini mempunyai
kelebihan dan kekurangan.
E-learning mempermudah interaksi
antara peserta didik dengan bahan/materi pelajaran. Demikian juga interaksi
antara peserta didik dengan dosen/guru/instruktur maupun antara sesama peserta
didik. Peserta didik dapat saling berbagi informasi atau pendapat mengenai
berbagai hal yang menyangkut pelajaran ataupun kebutuhan pengembangan diri
peserta didik. Guru atau instruktur dapat menempatkan bahan-bahan belajar dan
tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik di tempat tertentu di
dalam web untuk diakses oleh para peserta didik. Sesuai dengan kebutuhan,
guru/instruktur dapat pula memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengakses bahan belajar tertentu maupun soal-soal ujian yang hanya dapat
diakses oleh peserta didik sekali saja dan dalam rentangan waktu tertentu pula (Website Kudos, 2002).
Secara lebih rinci, manfaat
e-Learning dapat dilihat dari 2 sudut, yaitu dari sudut peserta didik dan guru:
1) Dari Sudut Peserta Didik
Dengan kegiatan e-Learning dimungkinkan
berkembangnya fleksibilitas belajar yang tinggi. Artinya, peserta didik dapat
mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang. Peserta didik
juga dapat berkomunikasi dengan instruktur setiap saat. Dengan kondisi yang
demikian ini, peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap
materi pembelajaran. Manakala fasilitas infrastruktur tidak hanya tersedia di
daerah perkotaan tetapi telah menjangkau daerah kecamatan dan pedesaan, maka
kegiatan e-Learning akan memberikan manfaat (Brown,
2000) kepada peserta didik yang ;
Ø
belajar di sekolah-sekolah kecil
di daerah-daerah miskin untuk mengikuti mata pelajaran tertentu yang tidak
dapat diberikan oleh sekolahnya,
Ø
mengikuti program pendidikan
keluarga di rumah (home schoolers) untuk mempelajarii materi pembelajaran yang
tidak dapat diajarkan oleh para orangtuanya, seperti bahasa asing dan
keterampilan di bidang komputer,
Ø
merasa phobia dengan sekolah,
atau peserta didik yang dirawat di rumah sakit maupun di rumah, yang putus
sekolah tetapi berminat melanjutkan pendidikannya, yang dikeluarkan oleh
sekolah, maupun peserta didik yang berada di berbagai daerah atau bahkan yang
berada di luar negeri, dan
Ø
tidak tertampung di sekolah
konvensional untuk mendapatkan pendidikan.
2) Dari Sudut Instruktur (guru)
Dengan adanya kegiatan e-Learning (Soekartawi, 2002a,b), beberapa manfaat
yang diperoleh instruktur antara lain adalah bahwa instruktur dapat:
Ø
lebih mudah melakukan
pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung-jawabnya sesuai dengan
tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi.
Ø
mengembangkan diri atau melakukan
penelitian guna peningkatan wawasannya karena waktu luang yang dimiliki relatif
lebih banyak.
Ø
mengontrol kegiatan belajar
peserta didik. Bahkan instruktur juga dapat mengetahui kapan peserta didiknya
belajar, topik apa yang dipelajari, berapa lama sesuatu topik dipelajari, serta
berapa kali topik tertentu dipelajari ulang.
Ø
mengecek apakah peserta didik
telah mengerjakan soal-soal latihan setelah mempelajari topik tertentu
Ø
memeriksa jawaban peserta didik
dan memberitahukan hasilnya kepada peserta didik.
Sedangkan manfaat
pembelajaran elektronik menurut A. W.
Bates (Bates, 1995)
dan K. Wulf (Wulf, 1996) terdiri atas
4 hal, yaitu:
1. Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara
peserta didik dengan guru atau instruktur (enhance interactivity).
Apabila dirancang secara cermat, pembelajaran elektronik dapat meningkatkan
kadar interaksi pembelajaran, baik antara peserta didik dengan guru/instruktur,
antara sesama peserta didik, maupun antara peserta didik dengan bahan belajar
(enhance interactivity). Berbeda halnya dengan pembelajaran yang bersifat
konvensional. Tidak semua peserta didik dalam kegiatan pembelajaran
konvensional dapat, berani atau mempunyai kesempatan untuk mengajukan
pertanyaan ataupun menyampaikan pendapatnya di dalam diskusi. Mengapa? Karena
pada pembelajaran yang bersifat konvensional, kesempatan yang ada atau yang
disediakan dosen/guru/instruktur untuk berdiskusi atau bertanya jawab sangat
terbatas. Biasanya kesempatan yang terbatas ini juga cenderung didominasi oleh
beberapa peserta didik yang cepat tanggap dan berani. Keadaan yang demikian ini
tidak akan terjadi pada pembelajaran elektronik. Peserta didik yang malu maupun
yang ragu-ragu atau kurang berani mempunyai peluang yang luas untuk mengajukan
pertanyaan maupun menyampaikan pernyataan/pendapat tanpa merasa diawasi atau
mendapat tekanan dari teman sekelas (Loftus,
2001).
2. Memungkinkan
terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place
flexibility). Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara elektronik dan
tersedia untuk diakses oleh peserta didik melalui internet, maka peserta didik
dapat melakukan interaksi dengan sumber belajar ini kapan saja dan dari mana
saja (Dowling, 2002). Demikian juga
dengan tugas-tugas kegiatan pembelajaran, dapat diserahkan kepada instruktur
begitu selesai dikerjakan. Tidak perlu menunggu sampai ada janji untuk bertemu
dengan guru/instruktur. Peserta didik tidak terikat ketat dengan waktu dan
tempat penyelenggaraan kegiatan pembelajaran sebagaimana halnya pada pendidikan
konvensional. Dalam kaitan ini, Universitas Terbuka Inggris telah memanfaatkan
internet sebagai metode/media penyajian materi. Sedangkan di Universitas
Terbuka Indonesia (UT), penggunaan internet untuk kegiatan pembelajaran telah
dikembangkan. Pada tahap awal, penggunaan internet di UT masih terbatas untuk
kegiatan tutorial saja atau yang disebut sebagai “tutorial elektronik” (Anggoro, 2001).
3. Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (potential
to reach adalah global audience). Dengan fleksibilitas waktu dan tempat, maka jumlah peserta didik yang dapat dijangkau melalui kegiatan pembelajaran elektronik semakinl ebih banyak atau meluas.Ruang dan tempat serta waktu tidak lagi menjadi hambatan.Siapasaja, di manas aja, dan kapan saja, seseorang dapat belajar. Interaksi dengan sumber belajar dilakukan melalui internet. Kesempatan belajar benar-benar terbuka lebar bagi siapa saja yang
membutuhkan.
4. Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran
(easy updating of content as well as archivable capabilities). Fasilitas yang
tersedia dalam teknologi internet dan berbagai perangkat lunak yang terus berkembang turut membantu mempermudah pengembangan bahan belajar elektronik .Demikian juga dengan penyempurnaan atau pemutakhiran bahan belaja rsesuai dengan tuntutan perkembangan materi keilmuannya dapat dilakukan secara periodic dan mudah. Di samping itu, penyempurnaan metode penyajian materi pembelajaran dapat pula dilakukan, baik
yang didasarkan atas umpan balik dari peserta didik maupun atas hasil penilaian instruktur selaku penanggung-jawab atau Pembina materi pembelajaran itu sendiri. Pengetahuan dan keterampilan untuk pengembangan bahan belajar elektronik ini perlu dikuasai terlebih dahulu oleh instruktur yang akan mengembangkan bahan belajar elektronik. Demikian juga dengan pengelolaan kegiatan pembelajarannya sendiri. Harus ada komitmen dari instruktur yang
akan memantau perkembangan kegiatan belajarp eserta didiknya dan sekaligus secara teratur memotivasi peserta didiknya.[2][2]
C.
Keuntungan Menggunakan E-learning
Keuntungan menggunakan e-Learning
diantaranya sebagai berikut (Wahono,2005,p.2):
a) Fleksibel
karena siswa dapat belajar kapan saja, di mana saja, dan dengan tipe
pembelajaran yang berbeda-beda.
b) Menghemat
waktu proses belajar mengajar.
c) Mengurangi
biaya perjalanan.
d) Menghemat
biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku-buku).
D.
FiturE-learning
E-learningmemilikifitur-fitursebagaiberikut(Clark
& Mayer, 2008, p. 10):
Ø
Konten yang relevan dengan tujuan
belajar.
Ø
Menggunakan metode instruksional
seperti;contoh dan praktek untuk membantu belajar.
Ø
Menggunakan elemen media seperti;kalimat dan gambar untuk
mendistribusikan konten dan metode belajar.
Ø
Pembelajaran dapat secara langsung dengan instruktur ataupun belajar secara individu
Ø
Membangun wawasan dan teknik baru
yang dihubungkan dengan tujuan belajar.
E.
Elemen E-learning
Definisi e-learning memiliki beberapa elemen tentang apa, bagaimana, dan mengapadari
e-learning(Clark & Mayer, 2008, p. 10):
a) Apa.E-learning memasukkan baik
konten, yaitu informasi, dan metode instruksional, yang mana teknik, untuk membantu orang
mempelajari konten belajar.
b) Bagaimana.E-learning didistribusikan
melalui komputer dalam bentuk kalimat dan gambar. Pendistribusiannya dapat
dalam bentuk gambaryang didesain untuk belajar
secara individu dan dalam media videoyang
didesain dengan bimbingan dari instruktur secara langsung.
c) Mengapa.E-learning ditujukan untuk
membantu pelajar mencapai tujuan belajarnya atau melakukan pekerjaannya.[4][4]
F.
Aspek Penting dalam E-learning
1. E-learning menciptakan solusi
belajar formal dan informal.
Salah satu kesalahan berpikir
tentang e-learningadalahe-learning hanya menciptakan
sistem belajar secara formal, seperti dalam bentuk kursus. Namun faktanya adalahsaat ini 80%
pembelajaran didapat secara informal. Banyak orang saat beraktivitas
sehari-hari dan menghadapi suatu masalah membutuhkan solusi secepatnya. Dalam
hal ini, e-learning
haruslah memiliki karakteristik berikut:
Ø
just
in time –tersedia untuk pengguna ketika mereka membutuhkannya
untuk menyelesaikan tugasnya.
Ø
on-demand– tersediasetiapsaat.
Ø
bite-sized– tersedia dalam ukuran yang
kecil agar dapat digunakan secara cepat.
2. E-learning menyediakan akses keberbagai macam sumber pembelajaran baik itu konten ataupun manusia.
Kesalahan lainnya dalam berpikir tentang e-learning bahwa e-learning hanya membuat kontens aja. Sebenarnya e-learning adalah sebuah aktivitass osial. E- learning menyediakan pengalaman belajar yang kuat melalui komunitas online pengguna e-learning. Karena manusia adalah makhluk sosial, jadi ada banyak kesempatan untuk berkomunikasi,
berkolaborasi, dan berbagi ilmuan antara sesame pengguna e-learning.
3. E-learning mendukung sekelompok orang atau grup untuk belajar
bersama.
E-learningbukan aktivitas individu saja,
tetapi juga mendukung sekelompok orang atau grup untuk belajar bersama,
baik untuk berkomunikasi, berkolaborasi, berbagi ilmu, dan membentuk sebuah
komunitas online yang dapat
dilakukan secara langsung (synchronous)
atau tidak langsung (asynchronous).
4. E-learning membawa
pembelajaran kepada pelajar bukan pelajar ke pembelajaran.
Bentuk pembelajaran tradisional
bahwa pelajar harus pergi keluar untuk mencari pembelajaran mereka sendiri. Sedangkan Model e-learning disebut juga Pull Model of Learning(Knight, 2005, p. 11).[5][5]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari pembahasan E-Learning dapat kami simpulkan
sebagai berikut :
1. Definisi E-Learning adalah suatu jenis
belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan
menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lain, atau
proses pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
secara sistematis dengan mengintegrasikan semua komponen pembelajaran, termasuk
interaksi pembelajaran lintas ruang dan waktu, dengan kualitas yang terjamin.
2. Manfaat E-learning adalah
mempersingkat waktu pembelajaran dan membuat biaya studi lebih ekonomis. E-learning
mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan/materi, peserta didik
dengan dosen/guru/instruktur maupun sesama peserta didik. Peserta didik dapat
saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat
dan berulang-ulang, lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi
pembelajaran. Dengan adanya e-learning para guru/dosen/instruktur akan lebih
mudah melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung
jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang mutakhir,
mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna meningkatkan wawasannya,
mengontrol kegiatan belajar peserta didik, Pembelajaran dari mana dan kapan
saja (time and place flexibility).
3. Keuntungan
Menggunakan E-learning diantaranya Fleksibel,
Menghemat waktu proses belajar mengajar, Mengurangi biaya perjalanan, biaya
pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku-buku), Menjangkau
wilayah geografis yang lebih luas.
4. Fitur
E-learning yaitu Konten yang relevan
dengan tujuan belajar, Menggunakan metode instruksional seperti contoh dan
praktek untuk membantu belajar, Menggunakan elemen media seperti kalimat dan
gambar untuk mendistribusikan konten dan metode belajar, Pembelajaran dapat
secara langsung dengan instruktur (synchronous)
ataupun belajar secara individu (asynchronous),
Membangun wawasan dan teknik baru yang dihubungkan dengan tujuan belajar.
5. Elemen E-learning
yaitu apa, bagaimana dan mengapa dari e-learningApa
: memasukkan baik konten, yaitu informasi, dan metode instruksional, yaitu
teknik, yang membantu orang mempelajari konten belajar, Bagaimana, didistribusikan melalui komputer dalam bentuk kalimat
dan gambar, Mengapa, ditujukan
untuk membantu pelajar mencapai tujuan belajarnya atau melakukan pekerjaannya.
6. Aspek
Penting dalam E-learning yaitu menciptakan solusi belajar formal dan informal,
menyediakan akses ke berbagai macam sumber pembelajaran baik itu konten ataupun
manusia, mendukung sekelompok orang atau grup untuk belajar bersama, membawa
pembelajaran kepada pelajar bukan pelajar ke pembelajaran.
B.
Saran
Hendaknya bagi pengelola dan orang-orang yang terjun dalam dunia pendidikan menggunakan pemanfaatan teknologi informasi, komunikasi dalam bentuk pembelajaran elektronik(E-Learning)
sebagai salah satu cara yang
efektif dalam menanggulangi kelemahan persoalan pembelajaran yang masih bersifat konvensional. Sehingga diharapkan ada peningkatan mutu, ketrampilan berpikir, berinteraksi serta ketrampilan-ketrampilan
ideal lainnya dari para peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
http://elearning.unpad.ac.id
Powered by Joomla! Generated: 4 May, 2009, 01:15
http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran_elektronik
Nasution, Teknologi Pendidikan (Jakarta: PT.
BumiAksara, 2008), 99
Saefudin Sa’ud, Udin, Inovasi Pendidikan.
Bandung: Alfabeta, 2008.
Sinar harapan.ekonomi/mandiri (2004/02,17 ), man01.html
No comments:
Post a Comment