Uji Binomial dan Uji Runs
UJI BINOMIAL dan UJI RUN
- UJI BINOMIAL
Dalam default, parameter probabilitas untuk kedua kelompok adalah 0,5 atau dengan hipotesis dinyatakan :
Ho : frekuensi observasi kategegori I = frekuensi observasi kategori II
H1 : frekuensi onservasi kategori I frekuensi observasi kategori II
Untuk mengubah probabilitas = 0,5 dapat diakukan untuk kelompok kedua adalah 1 dikurangi probabilitas untuk kelompok pertama.
Variabel yang diuji seharusnya bertipe numerik dan merupakan variabel dikotomi. Variabel dikotomi adalah variabel yang hanya terdiri dari dua macam value, misalnya benar dan salah, ya dan tidak, 0 dan 1, dan sebagainya. Jika variabel yang akan diuji tidak dikotomi, maka harus ditentukan cut point. Cut point tersebut akan mambagi case – case ke dalam dua cut point akan dijadikan kelompok pertama dan sisanya adalah kelompok berdua.
Fungsi pengujian :
Untuk menguji perbedaan proporsi populasi yang hanya memiliki dua buah ketegori berdasarkan proporsi sampel tunggal.
Persyratan data :
Dapat digunakan untuk data berskala nominal yang hanya memiliki dua kategori.
Tata cara :
- Menentukan hipotesis
- Menentukan tes statistik/ statistik uji
- Menentukan tingkat signifikansi ( )
Menentukan distribusi sampling
Distribusi sampling diberikan dalam rumus metode jika n > 25, tetapi bila n , dan P = Q = ½ dapat langsung melihat table D yang menyajikan kemungkinan kejadian di bawah
- Menentukan daerah penolakan
ditolak jika P (x)
diterima jika P (x) >
- Menentukan keputusan toak atau terimadan mengambil kesimpulan
- Tentukan n = jumlah semua kasus yang diteliti
- Tentukan jumlah frekuensi dari masing – masing kategori
- Jika n dan jika P = Q = ½ lihat table D (Siegel, 1997) yang menyajikan kemungkinan satu sisi / one tailed kemunculan harga x yang lebih kecil dari pengamatan di bawah . Uji satu sisi digunakan apabila telah memiliki perkiraan frekuensi mana yang lebih kecil. Jika belum memiliki perkiraan, harga P dalam Tabel dikalikan dua (harga p = p Tabel x 2)
- Jika n > 25 dan P mendekati ½, digunakan rumus dibawah ini. Sedangkan table yang digunakan adalah Tabel A (Siegel, 1997) yang menyajikan kemungkinan satu sisi/one tailed untuk kemunculan harga z pengamatan dibawah . Uju satu sisi digunakan apabila telah memiliki perkiraan rekuensi mana yang lebih kecil. Jika belum memiliki perkiraan, harga P dalam Tabel A dkalikan dua (harga p = tabel x 2)
- Jika p diasosiasikan denggan harga x atau x yang diamati ternyata , maka tolak
Untuk n > 25
Jika x < nP : x + 0,5
x > nP : x – 0,5
Contoh 1.1
Sebuah penelitian tentang kecenderungan seorang siswa dalam menyelesaikan suatu permasalahan matematika, sebanyak 30 siswa diberikan 2 metode yang bisa digunakan dalam menyelesaikan suatu problem matematika yaitu dengan menggunakan cara A dan cara B. Setelah 1 jam siswa diminta untuk menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru. Siswa diamati apakah dalam menyelesaikannya, siswa menggunakan metode yang A atau metode yang B adalah sama, berikut datanya:
Alternatif pilihan | Frekuensi |
Metode A | 11 |
Metode B | 19 |
Total | 30 |
Penyelesaian:
- Langkah-langkah penyelesaikan uji binomial dengan cara manual:
Alternatif pilihan | Frekuensi |
Metode A | 11 |
Metode B | 19 |
Total | 30 |
Hitung dengan rumus:
Lihat tabel
Untuk , dan p=0,103( untuk pengujian satu arah)
Karena p = 0,103 maka diterima.
Kesimpulan:
Berdasarkan pengujian diatas dapat disimpulakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara proporsi pengguna metode A dengan metode B.
- UJI DERET (RUN)
Menguji ke-Random-an data yang berasal dari sampel tunggal.
Prasyarat Data :
Dapat digunakan untuk data berskala nominal.
Prosedur Pengujian :
- Susun dan berdasarkan pengamatan yang terjadi.
- Hitung jumlah run, r= jumlah deret dari pengamatan yang berbeda-beda.
- Jika jumlah pengamatan atau < 20.
- Jika pendugaan harga r sudah diketahui misalnya r diperkirakan akan terlalu sedikit. Maka hanya digunakan Tabel yang memberikan harga r yang lebih kecil dari peluang berdasarkan untuk (pengujian satu sisi). Jika harga r pengamatan r Tabel , maka ditolak pada .
- Jika jumlah pengamatan atau 20.
Contoh 2.1
Suatu penelitian untuk meneliti rata-rata kemampuan guru pada sustu sekolah . namun sebelumnya perlu diuji apakah sampel dari para guru yang dipilih diambil secara acak (random), agar tidak terjadi kecenderungan untuk mengambil guru dari kelas tertentu. Disekolah tersebut tedapat 2 tipe guru menurut asal sekolah. Yaitu simbol Y= dari sekolah negeri dan N= dari sekolah swasta, dengan urutan pengambilan random sebagai berikut:
Y N YY NN Y N YYY N Y NN YY NNN Y N Y N YYY NN YY NN Y NN YY N YY NNN YY N Y NN YY N YY
Buktikan hipotesis bahwa urutan guru yang diambil dipilih secara random?
No comments:
Post a Comment